My 13th : [E-Family] Welcoming the 천사 !

WELCOMING THE 천사 ! (Cheonsa)

11pic cre: as tagged

E-House | 07.00pm | Week-9

“Choi Jiyoo ! Cepat habiskan makan malammu !”

“Kim Yeonsung ! Han Hyoki ! Bereskan sisa cemilan kalian di ruang tamu !”

“Cho Kyuhyun ! Berhenti berkelahi dengan Yhoon !”

Suara perintah itu menggema di E-House hampir setiap hari, pelakunya siapa lagi kalau bukan Shin Hyori. Jiyoo meneguk habis susu stroberinya tanpa meninggalkan satu tetes pun, Yeonsung dan Hyoki memunguti bungkus-bungkus makanannya sedangkan duo evil dirumah ini, langsung duduk manis begitu mendengar perintah dari nyonya besar.

Hyori mengusap peluh di dahinya, padahal ia hanya memasak sebentar tapi rasanya ia sudah menghabiskan seluruh tenaganya dan akhirnya berakhir dengan emosi karena melihat orang-orang disekitarnya. Mungkin ini karena janin yang dikandungnya, emosi Ibu hamil memang tidak stabil seperti biasanya.

“Hmpf” Hyori menutup mulutnya lalu menghilang dibalik pintu kamar mandi, morning sicknessnya mulai datang kembali.

Kyuhyun berdiri dari tempatnya dan langsung ikut menghambur ke kamar mandi, Yeonsung dan Hyoki bertugas menjaga Yhoon sementara Jiyoo ikut membantu Kyuhyun dan Hyori.

Kyuhyun ikut berjongkok di samping Hyori, mengelus pelan pundak istrinya. Mual yang dialami Hyori kali ini tampaknya lebih parah dari saat ia mengandung Yhoon dulu. Bukan hanya di pagi hari, mual-mual yang di deritanya bahkan berlanjut hingga malam hari. Di tengah malam biasanya Kyuhyun akan mendengar suara berisik dari arah kamar mandi.

“Ini…” Jiyoo mengulurkan handuk bersih dan segelas air untuk Hyori. Dia menjadi asisten setia Kyuhyun selama kehamilan kedua ini.Terhitung sudah sembilan minggu umur janin yang dikandung Hyori.

Kyuhyun memapah Hyori hingga duduk di tempat tidur lalu berjongkok dihadapannya, “Apa kita perlu ke dokter lagi ?” tanyanya sembari menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Hyori.

Hyori menggeleng lemah, “Tidak perlu, gejala seperti ini memang normal dialami Ibu hamil” jawabnya.

“Tapi biasanya terjadi di pagi hari, Mom mengalaminya hampir sepanjang hari” sahut Jiyoo.

Kyuhyun mengangguk mengiyakan.Dia sangat khawatir dengan keadaan Hyori yang melemah semenjak gejala morning sicknessnya muncul.Kyuhyun sudah melarang Hyori untuk berkerja terlalu berat, dia menjadi seorang suami yang sangat protektif jika berkaitan dengan istrinya apalagi dokter sudah meminta Kyuhyun agar menjaga kandungan Hyori.Janin di awal-awal kehamilan memang sangat rentan.

“Sudahlah, aku sudah pernah menanyakan hal ini pada dokter Min dan katanya gejala seperti ini memang biasa dialami di masa awal kehamilan.Tenang saja” Hyori berusaha membujuk dua orang dihadapannya.

Kyuhyun menghela nafas mengalah, tidak ingin memperpanjang masalah. Toh, mereka sudah menjadwalkan check up kehamilan minggu depan. “Arasseo, sekarang istirahatlah”

Jiyoo tersenyum melihat adegan manis dihadapannya, setidaknya untuk sembilan bulan ke depan rumah mereka akan aman dari pertengkaran duo evil yang membuat mereka kepala mereka pusing bukan main.Gadis itu memilih untuk keluar dan tidak ingin mengganggu keharmonisan sepasang suami istri itu.

Kyuhyun membantu Hyori naik ke atas tempat tidur dan menyelimutinya.“Aku yang akan menindurkan Yhoon nanti” ucapnya seraya mengecup puncak kepala Hyori.

Hyori menahan tangan Kyuhyun, menimbang-nimbang tentang apa yang ingin dimintanya pada lelaki itu. Ia tahu ini bukan keinginannya, tetapi keinginan dari calon bayinya. “Aku…“

Kyuhyun menyeringai sekilas lalu naik ke atas tempa tidur, “Kau mau ku temani, bukan ?” tebaknya.

Wajah Hyori merona, ia mengangguk dan menepuk tempat disampingnya. “Harusnya kau melakukannya dari tadi tanpa perlu ku minta” gerutunya.

Kyuhyun mengangkat kepala Hyori dan menjadikan lengannya sebagai bantal, “Aku sengaja, kapan lagi aku melihatmu merona seperti ini” seringainya. Kyuhyun ingat waktu Hyori mengandung Yhoon di minggu-minggu pertama, istrinya itu selalu menempel kepadanya.

Hyori menghirup aroma parfum Kyuhyun, melingkarkan tangannya di pinggang lelaki itu.Tubuhnya memang masih lemas, nafsu makannya juga ikut berkurang drastis padahal dokter sudah meningatkannya untuk menjaga kesehatan. Kehamilannya kali ini tampaknya akan lebih berat dari biasanya.

Sentuhan lembut diperut Hyori menyadarkan lamunannya, Kyuhyun meraba perut Hyori sambil tersenyum kecil. “Laki-laki atau perempuan ?” tanyanya.

Hyori ikut tersenyum, “Menurutmu ?”

“Aku ingin anak perempuan…” jawab Kyuhyun membuat Hyori mengernyit. Biasanya suaminya itu menyukai anak laki-laki yang nantinya bisa ia ajak bermain. “Biar kau merasakan bagaimana jika ada perempuan lain yang bersaing untuk merebut perhatianku”

“Yah…” Hyori memukul lengan Kyuhyun pelan. “Kau sebenarnya ingin punya anak atau ingin merubah rumah ini menjadi arena pertempuran ? Arrasseo, kalau begitu aku ingin anak laki-laki”

Wae wae wae ?” tanya Kyuhyun. “Tidak cukupkah Yhoon sebagai sainganku ?” serunya sambil menyentil dahi Hyori pelan.

Hyori mengerucutkan bibir lalu berbalik memunggungi Kyuhyun.“Terserah kau sajalah” balasnya kesal.

“Arrasseo, arraseo… Mau anak laki-laki atau perempuan, semua tetap anak kita” hibur Kyuhyun membalikkan tubuh Hyori dan memeluknya erat. “Sudah, sekarang kembalilah tidur…Kau butuh istirahat yang banyak, Yhoon Eomma

“Cih, menjijikkan” balas Hyori sambil menenggelamkan kepalanya ke dada Kyuhyun.

——————————————–

“Jepang?Sekarang ?”

Kyuhyun mengangguk lesu, “Appa baru saja menelfon, katanya ini urusan genting…Sebenarnya appa juga tidak ingin aku meninggalkanmu tetapi tidak ada cara lain” Ayahnya baru saja menelfon dan memintanya untuk berangkat ke Jepang hari ini padahal Kyuhyun sudah berjanji akan menemani check-up kehamilan istrinya dan tidak berencana untuk pergi kemana-mana sebelum Hyori melahirkan.

Hyori mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja rias, terlihat berfikir. “Yah, jangan pernah berfikir untuk ikut denganku, ibu hamil tidak diperbolehkan untuk naik pesawat apalagi di trimester pertama” cetus Kyuhyun bisa membaca pikiran Hyori.

“Ah waeyo ? Aku juga ingin pergi kesana !Kita bisa check kehamilanku disana” pinta Hyori menatap Kyuhyun dengan pandangan memohon.

Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepala, “Tidak, tetap saja tidak boleh !Kau tetap disini, Eomma yang akan menemanimu selama aku tidak ada” tegas Kyuhyun sambil menutup kopernya.

“Auh, pelit sekali” cibir Hyori.

“Shin Hyori…” Kyuhyun menangkupkan wajah Hyori dengan kedua tangannya, “Kau tidak lihat wajahmu yang pucat pasi ? Tubuhmu masih sangat lemah, kau tahu ? Jadi tetap tinggal di Seoul dan jangan banyak berulah selama aku tidak ada, arra ?”

Hyori mengangguk dengan terpaksa.“Bagus, itu baru istriku” ujar Kyuhyun melayangkan kecupan di kening Hyori. “Ja~ aku berangkat dulu, aku akan usahakan untuk pulang setiap akhir minggu dan ingat, jangan pernah genit dengan pria lain di saat aku tidak ada”

Hyori mengangkat tangannya, hormat layaknya tentara. “Ne, algesseumnida !” ucapnya. “Berarti kalau kau ada, aku boleh genit-genit dengan pria lain ?”

“YAH ! SHIN HYORI !”

——————————————

Rumah Sakit Bersalin, Seoul. | Week-10

Beberapa pasang suami-istri terlihat duduk mengantri di depan pintu bercat biru muda. Hyori tersenyum kecil seraya mengelus perutnya yang mulai terlihat menyembul dari balik cardigannya.Hari ini jadwal check-up kehamilannya yang kedua setelah satu bulan yang lalu. Dokter Min menyarankannya untuk melakukan check-up minggu ini karena ingin memastikan kondisi janin Hyori yang sempat dianggap lemah pada awal-awal kehamilan.

Harusnya ia duduk bersama Kyuhyun, tetapi suaminya mendadak mendapatkan tugas untuk pergi ke Jepang mungkin selama beberapa bulan ke depan. Ibu Kyuhyun sudah menawarkan diri untuk ikut, tetapi Hyori menolaknya.Ia tidak ingin merepotkan siapa-siapa termasuk mertuanya, kehamilan bukan penghalang baginya untuk beraktivitas dan melaksanakan sesuatu sendiri.Awalnya Kyuhyun melarang keras keputusan Hyori namun akhirnya menyetujui ide tersebut dengan catatan Hyori harus diantar oleh supir.

“Hyori-yah ?”Seorang suster menyapa Hyori dengan ramah.

“Oh ? Mirae Eonni !” Hyori balas tersenyum seraya membungkuk kecil.Mereka sudah saling mengenal sejak kehamilan pertama Hyori.Suster tersebut adalah suster yang bertugas bersama dokter kandungan Hyori. Min Saeri.

“Ah, aku minta maaf karena baru memberi tahu anda tentang hal ini” ucap Mirae. “Dokter Min baru saja mendapat panggilan mendadak dari rumah sakit di daerah…”

Hyori mendesah kecewa, “Lalu ? Bagaimana dengan check-up kehamilannya ?”

Mirae tersenyum, “Dokter Min sudah mengajukan dokter lain untuk anda, saya sudah mengatur jadwalnya. Setengah jam lagi anda bisa bertemu dengan dok—“ kalimat Mirae terputus sejenak. “Ah ! Dokter Park !”

Seorang dokter menghampiri mereka, Mirae membungkuk hormat dan memberikan reka medis yang dipegangnya kepada dokter tersebut.Mereka terlihat sedang mendiskusikan sesuatu, Hyori mengernyit ketika melihat wajah dokter yang sedang membaca dokumen ditangannya.Masih terlihat muda, mungkin hanya berjarak 3-4 tahun lebih tua daripada Hyori.

“Berikan dia vitamin yang sama hanya saja kurangi sedikit dosisnya” jawab dokter itu tegas.

Senyum dibibir Hyori merekah lebar, ia kenal sosok dokter yang berdiri di depannya ini. “Park Seungho” panggilnya pelan.

Dokter tampan itu menoleh dan terkejut melihat Hyori. “Oh ? Kenapa kau bisa ada disini ?!” tanyanya terkejut. Dan keterkejutan itu bertambah ketika Hyori menunjuk perutnya, “Kau sudah menikah ?!”

Hyori mengangguk semangat, “Bagaimana mungkin aku bisa hamil jika aku tidak menikah, bodoh” cibirnya.

“Apakah anda berdua saling mengenal ?” tanya Mirae. Hyori dan Seungho tertawa kecil lalu mengangguk. “Ah baguslah…Hyori-yah, ini dokter yang akan menanganimu selama dokter Min ditugaskan di daerah dan Dokter Park, ini pasien yang aku ceritakan tadi”

“Oh ?Bangapseumnida, Uisanim !”Hyori membungkuk singkat sambil terus tersenyum sementara lelaki dihadapannya hanya bisa mendesah berat. “Waeyo…Kau tidak suka bertemu denganku ?”

——————angels are coming————————–

5 Tahun yang lalu | Kyunghee University Hospital

“Aku menyukaimu…”

Gelak tawa Hyori menggema di koridor rumah sakit, “Aku ? Kau menyukaiku ?” ulangnya sekali lagi sebelum tertawa terbahak-bahak.

Lelaki itu mengangguk, “Aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa menyukaimu, kau ?” tanyanya lagi.

“Aigoo..”Hyori menghapus airmatanya yang keluar karena tertawa terbahak-bahak. Ia lalu menopang dagu, “Nado, tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyukaimu”  jawabnya.

Lelaki berjas putih itutertawa renyah,.“Aku pasti sudah gila”

Hyori mengangguk kecil, “Kita berdua sudah gila”

“Park Seungho, kau akan membiarkanku berdiri sampai kapan ?”

Kalimat Hyori membuyarkan lamunan lelaki itu, Seungho.“Kau pasien yang paling cerewet yang ku temui hari ini dan panggil aku dengan panggilan yang lebih sopan! Dokter Park !” balasnya lalu mempersilahkan Hyori duduk.

Hyori terkekeh kecil, kepribadian kawan lamanya itu masih tetap sama, “Lama tidak berjumpa, sudah berapa tahun ? Terakhir kali aku dengar kabarmu, kau melanjutkan studi ke Amerika.. Aku tidak tahu kalau kau sudah kembali dan bertugas disini”

Seungho mempersiapkan peralatannya, “Aku tidak tahu kalau kau sudah menikah” balasnya tanpa mengangkat wajahnya. “Siapa lelaki malang itu ?”

“Eiii~” Hyori mendecak kesal. “Lelaki malang ? Justru dia lelaki beruntung karena berhasil menikahiku !” balasnya memamerkan cincin pernikahannya.

“Kau mengejekku karena tidak berhasil melamarmu dulu ?” dengus Seungho. Lamunan itu adalah kejadian yang terjadi lima tahun lalu, saat ia dan Hyori masih berstatus mahasiswa. Seungho sedang menjalani Ko-as ketika ia bertemu Hyori saat ia menjaga Ibunya di rumah sakit. “Ah~ tapi setelah ku fikir-fikir mungkin memang lebih baik aku tidak menikahimu… Aku tidak bisa membayangkan menjalani rumah tangga bersama wanita sepertimu” candanya.

“Yah, kau mau membuat pasienmu ini menderita karena menahan emosi ? Kau harusnya tahu betapa sensitifnya ibu hamil !” protes Hyori. “Lagipula kau berhak mendapatkan wanita lain yang lebih baik, benar bukan ?”

“Sudahlah, sekarang bukan waktunya bernostalgia” katanya mengakhiri topik masa lalu.

Bertepatan dengan itu, Mirae masuk untuk membantu Seungho.Hyori naik keatas tempat tidur dengan dibantu oleh keduanya.Seungho mengernyit.menyadari ada sesuatu yang kurang, “Yah,kemana suamimu ?”  tanyanya. Hampir seluruh pasien yang datang pasti didampingi oleh suami mereka.

“Di Jepang, ada perkerjaan mendadak dan tidak bisa ditinggalkan” jawabnya santai.

“Harusnya dia tetap menemanimu sekalipun ia sibuk” cibir Seungho, mempersiapkan stetoskopnya.

Hyori mendecak kesal, “Kalau terjadi sesuatu yang gawat pada perusahaan dan akhirnya perusahaan kami bangkrut, kau mau bertanggung jawab menafkahi keluarga kami ?”

Mirae tersenyum kecil mendengarkan perdebatan dokter-pasien itu, “Benar…Lagipula selama kehamilan pertama, Hyori selalu ditemani suaminya, tanpa pernah terlewatkan sedikitpun jadi kurasa tidak masalah jika melewatkan satu sesi saja” katanya membela Hyori.

“Kehamilan pertama ?!”

Hyori mengangkat tangannya membentuk tanda ‘V’, “Kau tidak menyangka kalau ini kehamilan kedua ku, bukan ?” kekehnya. “Kau menghabiskan waktu terlalu lama di Amerika, mungkin lain kali akan ku kenalkan Yong Hoon padamu”

“Yong Hoon ?”

Hyori mengangguk, “Uri adeul…” sombongnya. Suster selesai menyiapkan alat USG dua dimensi, ia meminta izin untuk membuka kaus Hyori hingga memperlihatkan perut mulusnya. “Seungho-ya, jangan memikirkan yang tidak-tidak, o ?” godanya saat Seungho akan memberikan gel keatas perut Hyori.

Seungho mendesis, “Aku tidak tertarik pada ibu beranak satu yang sedang hamil, kau tahu ?” balasnya. Ia kemudian mengarahkan alat sensor—Probe—ke atas perut Hyori dan melihat perkembangan janin Hyori.

“Oh ?!” pekik Seungho dan Mirae bersamaan.

“Kenapa ?Kenapa ?” tanya Hyori ikut panik. Ia memperhatikan layar hitam putih di dekatnya. “Yah, Seungho-ya…Jelaskan padaku ada apa !”

Seungho menghela nafas, “Shin Hyori…Kau mau ku beritahu kabar baik atau buruk ?”

—————————————-

Tokyo, Jepang

“Cho Kyuhyun !”

Suara Hyori yang terdengar riang membuat Kyuhyun menghela nafas lega.Pikirannya agak tidak tenang sejak tadi menunggu kabar dari istrinya itu. “Yah ! Kenapa kau baru menghubungiku ?! Aku menunggu kabar darimu, kau mengabaikan panggilanku, kau—“ kalimat Kyuhyun menggantung ketika melihat foto USG yang dilambai-lambaikan Hyori.

“Berhentilah mengomel, bukankah kau ingin tahu bagaimana kabar calon bayi kita ?” cibir Hyori.

Kyuhyun menyipitkan mata, “Arraseo, jadi apa hasil pemeriksaan tadi ?” tanyanya. Ia memperhatikan ekspresi Hyori yang terlihat agak cemas. “Yah…Apa terjadi sesuatu yang buruk ? Apa aku perlu kesana sekarang ?”

Aniya…Aku sudah memeriksakan kandunganku, tidak ada masalah…Kau bisa lihat buktinya di foto ini” ucapnya menunjukkan hasil USGnya lagi.

“Tunggu…” Kyuhyun berusaha mengamati foto hasil USG tersebut namun Hyori buru-buru menyimpannya, “Yah, kenapa kau—“

“Ah, aku ingin jenis kelamin anak kita biar menjadi teka-teki hingga hari kelahiran nanti, otte ?”

“Kenapa kau tiba-tiba…”

Hyori mengangkat bahu, “Entahlah…Hanya saja rasanya aku ingin memberimu kejutan ! Ani… Kejutan bagi kita berdua”

Andwae” decak Kyuhyun.“Akan lebih baik jika memeriksakan kandungan dengan 3Dimensi atau 4Dimensi, kondisi bayi akan lebih terlihat dengan jelas begitu pula jenis kelaminnya!” terang Kyuhyun.

“Ayolah…” rengek Hyori. “Akan ku jamin kehamilan ini akan baik-baik saja…o?” Hyori mulai melancarkan tatapan memohonnya.

“Shin Hyori—“ Kyuhyun mengalihkan pandangannya kearah pintu, rapat direksi akan segera dimulai beberapa menit lagi. “Kita bicarakan tentang hal ini lagi nanti, arasseo ? Dan jangan coba-coba untuk melakukan perkerjaan yang berat”

Arasseo !” jawab Hyori dengan sedikit kesal. “Ah, Cho Kyuhyun !” panggilnya sesaat sebelum Kyuhyun mematikan sambungannya.

“Hm ?”

“Cepat pulang, aku merindukanmu”

—————————-

Rapat direksi berlangsung alot, permasalahan perusahaan ternyata lebih pelik dari yang ia bayangkan. Kyuhyun memijat kepalanya yang sedikit pening, padahal ia berencana untuk kembali ke Korea minggu depan. Namun, dengan keadaan perusahaan yang seperti ini tampaknya akan sulit baginya untuk melakukan perjalanan Korea-Jepang dan bahkan kembali ke Korea dalam hitungan satu bulan.

[Beep]

Sebuah pesan dari Jiyoo.Kyuhyun tersenyum kecil melihat foto Hyori yang tertidur sembari memeluk baju miliknya.Trisemester pertama kehamilan kali ini dilalui Hyori dengan berat karena Kyuhyun tidak berada di sampingnya.Namun ketika kehamilan menginjak trimester kedua dan ketiga, Kyuhyun benar-benar terlupakan. Hyori akan disibukkan dengan mempersiapkan pernak-pernik untuk bayi mereka.

“Ah, Dokter Min…” Kyuhyun teringat dokter kandungan yang menangani Hyori.Ia ingat masih memiliki nomor ponsel dokter itu. Mungkin ia bisa menanyakan hasil pemeriksaan sore tadi dan kenapa Hyori lebih memilih untuk melakukan USG dua dimensi dan ingin merahasiakan jenis kelamin anak mereka hingga hari kelahiran.

Kyuhyun menempelkan ponsel ke telinganya, namun yang terdengar hanyalah suara operator. Mungkin dokter Min sedang sibuk, pikirnya. Ia memutuskan untuk menghubungi Dokter Min besok.

[Beep]

Sebuah pesan kembali masuk dari Jiyoo.Kali ini foto Yhoon yang tertidur pulas di kamarnya bersama Jiyoo, dan kedua adik sepupu Hyori; Yeonsung dan Hyoki.Kyuhyun tersenyum kecil melihat tulisan kecil dibawahnya.

Oppa, himnae ! Serahkan semua pada kami ! Jangan lupa upah dari Jepang !”

Ia merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Semoga masalah yang mereka hadapi sekarang bisa terselesaikan dengan cepat dan semoga kehamilan Hyori kali ini baik-baik saja seperti kehamilan sebelumnya.

———————————————-

 E-House | 08:00am | Week-11

“MOM !”Jiyoo memekik kecil melihat Hyori yang limbung. Dengan sigap ia berserta Yeonsung dan Hyoki memapah Hyori ke atas tempat tidur. Hyori baru saja selesai memuntahkan sarapannya dan tiba-tiba saja pandangannya sedikit mengabur.

“Apa sebaiknya kita kerumah sakit sekarang ?” tanya Jiyoo khawatir. Seminggu sudah berlalu dari terakhir kali Hyori memeriksakan kandungan ke dokter.Menurut keterangan momma-nya itu, tidak ada yang salah dengan kandungan Hyori.

“Tidak perlu” desah Hyori pelan. “Aku mau tidur saja… Aku akan membaik ”

Jiyoo melemparkan pandangan kearah Hyoki—magnae.yang lebih berpengalaman di bidang medis. Hyoki mengiyakan permintaan Hyori dan menunggu hingga Hyori tertidur pulas.

“Mom~”

Mereka menoleh kearah pintu, Yong Hoon berdiri dengan mata yang setengah terbuka sambil memeluk boneka bebek ditangannya. Bocah itu baru saja bangun tidur dan orang pertama yang selalu ia cari adalah ibunya. Yeonsung menghampiri Yhoon dan menggendongnya, “Yhoon-ah, mom sedang tidur…”

Bibir Yong Hoon mengerucut, “Mom~” rengek Yong Hoon.Yeonsung melemparkan pandangan kearah Jiyoo, meminta pendapat.

Jiyoo mengangguk mengiyakan.Yong Hoon merangkak di samping Ibunya yang kini sudah tertidur.Bocah berumur 4 tahun itu mendekatkan boneka Bbeknya kearah Hyori, lalu ikut berbaring disampingnya.

“Aku akan membuatkannya susu” ucap Yeonsung.

“Aku akan menghubungi Kyuhyun Oppa, lebih baik ia tahu keadaan istrinya yang seperti ini”  putus Jiyoo mulai mencari nama Kyuhyun di ponselnya.

Hyoki mengigit bibirnya ragu, “Hm~ bagaimana jika aku hubungi dokter yang menangani Mom ? Lalu setelah itu kita kabari Kyuhyun Oppa…Bagaimana pun Oppa juga sibuk akhir-akhir ini”

Jiyoo menimbang-nimbang ponselnya sejenak, “Baiklah…Untuk sekarang aku serahkan urusan ini padamu, aku harus pergi berkerja sekarang”

Hyoki mengangguk mantap, “Arraseoyo, Eonni” ucapnya mengantarkan Jiyoo hingga keluar dari kamar Hyori. Hyoki mengeluarkan ponselnya, mencari nama dokter Min yang menangani Hyori. Kebetulan ia pernah bertemu dengan Dokter Min saat menjalani Ko-ass di rumah sakit umum. Ia menunggu namun sama sekali tidak ada nada sambung. “Apa Dokter Min sudah mengganti nomornya ?”

Hyoki melihat post-it yang tertempel di layar komputer, ada banyak angka disana dan mungkin nomor telpon dokter Min ada disana.Ia menelusuri tiap post-it hingga tatapannya terhenti. “Mwoya ige…?”

——————————————-

Rumah Sakit Bersalin, Seoul

Arrasseo… Arrasseo…Kkeunho !”

Seungho terkekeh setelah mengakhiri pembicaraannya di telfon.Ia meregangkan badannya, jam kerjanya baru saja berakhir. Mengambil alih perkerjaan dokter Min yang notabene adalah dokter kandungan terbaik memanglah tidak mudah.Ia harus berkerja ekstra keras melayani antrian pasien.

Well, terlebih lagi pasien yang beberapa hari lalu datang—Shin Hyori—teman ‘dekat’nya dulu. Tidak ada definisi status yang jelas diantara mereka, mereka dekat layaknya sepasang kekasih namun kata ‘sahabat baik’ selalu keluar dari mulut keduanya ketika ditanya apa status hubungan mereka.

Hingga lima tahun yang lalu, Seungho memutuskan untuk mengambil spesialis kandungan di luar negeri dan meninggalkan Korea. Kondisi Hyori terakhir yang ia ketahui sebelum pergi adalah wanita itu sudah memiliki kekasih. Dan setelah melihat data pasien milik Hyori, ia bertambah yakin jika Hyori menikah dengan seseorang yang sama.

Cho Kyuhyun.

Layar ponselnya berkedip tiada henti, “Hyori-yah ?” sapanya saat melihat caller id yang terpampang.

Seungho-ya, ottokeh ?” rengek Hyori dari ujung telfon.

Khusus pasien yang satu ini memang berbeda, kandungannya masih rentan jadi butuh perhatian khusus.Sayangnya suaminya sedang tidak ada di tempat untuk menemaninya. “Kau belum memberitahu suamimu ?”

“Belum, aku tidak mau merepotkannya…Urusan perusahaan masih menjadi prioritas utama”

“Bodoh, kau dan bayimu jauh lebih penting !” protes Seungho. “Berhentilah menganggap kalau kau akan merepotkannya, itu sudah menjadi kewajibannya menjadi seorang suami”

Suara kekehan Hyori membuat Seungho mendesis kesal. “Yah, aku serius memberikanmu nasihat….Aku ini dokter yang baik sekaligus teman yang baik”

Arasseo…Akan kabarkan padanya segera.Setidaknya sekarang aku butuh nasihat bagaimana mengatasi morning sick ini. Kau tahu ? Aku hampir pingsan pagi ini”

“Itu karena hormone Human Chorionic Gonadotropin (HCG) mu meningkat, bukankah sudah pernah ku jelaskan saat check-upmu ? Ingatanmu benar-benar…”

“Lalu sampai kapan aku akan mengalami kondisi seperti ini…Di kehamilan pertamaku, kondisi seperti ini hanya terjadi di awal minggu dan tidak separah ini”

“Bertahanlah sedikit lagi, paling tidak hingga kau memasuki trimester kedua…” nasihatnya. “Kondisimu berbeda” imbuhnya lagi.

Seunghoon hanya bisa mendengarkan keluhan Hyori.Ia menyarankan wanita itu untuk melakukan beberapa tips darinya. Jika ia masih merasakan lemas hingga beberapa hari ke depan maka Seunghoon berjanji akan memberikan penanganan terhadapnya.

“Makan dengan porsi yang lebih sedikit namun rutin, kau bisa mengurangi rasa mual dengan mencium wewangian yang kau sukai…Kau masih suka mencium wangi apel ?” tanya Seungho.

“Masih, tapi untuk sekarang ini aku lebih suka mencium wangi suamiku” ucapnya lalu terkekeh malu.

Seungho mendesis, “Kau sudah banyak berubah rupanya” gumamnya.“Dan jangan lupa vitamin yang ku berikan…Kalau ada apa-apa hubungi aku lagi. Jadwal check-upmu akan segera ku beritahu. Pastikan kau membawa suamimu untuk mendiskusikan langkah berikutnya, arrasseo ?”

Arraseo, uisa-nim ! Terima kasih, Seungho-ya !Saranghe !”

“YAH !!”

——————————————-

 E-House, 12:00pm | Week-13

Yhoon-ah, appa insahe !Good morning, appa !”Hyori mengarahkan ponselnya kearah Yong Hoon yang sedang asyik menyusun permainan bongkar pasangnya.

Mowning appa~”

Aigoo jal haess-eo !” puji Kyuhyun yang melihat melalui sambungan video-call. Hampir Sebulan sudah ia berada di Jepang dan belum bisa memastikan kepulangannya ke Korea.Persoalan perusahaan ayahnya kali ini meman lebih rumit dan genting.Untungnya keadaan Hyori semakin membaik, istrinya itu sudah jarang mengeluhkan morning sicknessnya meskipun masih sesekali mengalaminya pada malam hari, All day sickness—begitu mereka menyebutnya.

“Yah, kapan kau kembali ?” tanya Hyori meletakkan ponselnya diatas meja, memudahkan Kyuhyun untuk melihat kegiatannya dan Yong Hoon.

“Entahlah, aku mengusahakan untuk kembali secepatnya..Kapan kau kembali ke dokter kandungan ?”tanya Kyuhyun.

“Hmm.. kurang lebih sebulan lebih satu minggu lagi…Usahakan kau kembali sebelum itu” pintanya sambil mengunyah buah-buahan segar. Seiring dengan berkurangnya morning sickness, nafsu makan Hyori kembali meningkat sedikit demi sedikit. Kyuhyun bisa melihat hal itu dari pipi Hyori yang sedikit lebih chubby dari sebelumnya. “Ah, bawakan aku oleh-oleh dari sana, apapun…Terutama makanan” imbuh Hyori.

“Biasanya kau minta dibawakan pria Jepang” cibir Kyuhyun.

“Ah~ karena aku sedang mengandung jadi kurasa mereka tidak akan tertarik…Padahal wanita hamil itu sexy” keluh Hyori.

“Yah…Yah, kapan kau akan berubah ? Kau sudah menjadi seorang Ibu ! Bagaimana mungkin kau masih genit !”

Hyori menutup telinga Yong Hoon, “Yah ! Memangnya kau tidak genit ? Kau pikir aku tidak tahu kalau banyak karyawanmu yang suka menggodamu, hm ?”

Kyuhyun memperbaiki jas kerjanya, “Itu karena aku seorang superstar, Hyori-yah”

“Mantan Superstar ! Kau sudah pensiun dua tahun lalu !” balas Hyori tidak mau kalah. Yong Hoon yang diam-diam memperhatikan kedua orang tuanya itu hanya bisa menghela nafas. Dalam hati ia bergumam, siapa yang sebenarnya memegang peran menjadi anak dan orang tua ?

Arasseo…Arasseo!” Kyuhyun mengalah. Perdebatan ini sudah sering terjadi dan tidak akan berakhir hingga salah satu diantara mereka mengalah. Tapi itulah yang membuat rumah tangga mereka beragam dan bahkan bertahan hingga saat ini. “Ah~ aku tidak bisa menghubungi Dokter Min dari beberapa minggu lalu, apa dia mengganti nomor ponselnya.

Hyori menyuapkan buah ke dalam mulut Yong Hoon lalu ke dalam mulutnya. “Tidak, dia sedang ditempatkan di daerah jadi wajar kalau ia sulit dihubungi”

Kyuhyun mengangguk, “Lalu bagaimana dengan jadwal check-upmu ?”

“Mereka memindahkanku ke praktek dokter lain, dan kau pasti akan terkejut mendengarnya !” bibir Hyori menyunggingkan senyum evil.

Mata Kyuhyun menyipit tajam. “Apa ? Dokter kali ini adalah seorang pria dan lebih tampan dariku ?”

“Omo! Bagaimana kau bisa tahu ? Aku bahkan belum pernah memberitahumu sebelumnya”

Kyuhyun mendesis kecil, “Min Saeri, kau benar-benar tidak pandai membaca situasi” umpatnya pada Min Saeri—dokter kandungan Hyori sebelumnya. “Kenapa dia tidak meminta persetujuanku lebih dulu jika ingin menyerahkanmu pada dokter lain ? Dan kau ! Kenapa kau bilang padaku, sekarang ?!”

“Cho Kyuhyun, kenapa kau begitu panik, o ? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan !” balas Hyori santai. Yong Hoon pun mengangguk kecil, seakan mengerti hal yang dipermasalahkan oleh kedua orang tuanya.

“Yah, untuk ukuran wanita yang meminta oleh-oleh pria Jepang, dan bertanya apa ia boleh genit bahkan saat suaminya akan berangkat ke Jepang, kau mengkhawatirkan! Sangat !”

Hyori memamerkan cengirannya, “Jangan khawatir, dia bukan orang yang berbahaya…Kau bahkan mungkin mengenalnya”

“Mengenalnya ?!Siapa ?” tanya Kyuhyun.

Hyori memasukkan potongan buah terakhir kedalam mulutnya, “Kau akan tahu nanti ketika kita pergi check-up bersama, kkeunho !”

———————————————

Jepang,

“YAH SHIN HYORI !”

Kyuhyun mengerang kesal ketika sambungan telefon mereka terputus. Shin Hyori sengaja ingin membuatnya mati penasaran dengan tidak memberitahu dokter yang menanganinya. Ia juga kesal karena Dokter Min mengganti dokter kandungan Hyori tanpa lebih dulu berdiskusi dengannya.

[beep] [beep]

Dokter Min akhirnya menelfon. Kyuhyun menyipit tajam, otaknya sudah terisi dengan serangkaian omelan yang akan dilontarkannya kepada kawan Noona-nya itu.

“Kyuhyun-ah ?”

“Min Saeri noona ! Apa yang sebenarnya kau lakukan pada istriku ?!”

Mwo mwo ? Aku melakukan apa ? Memangnya istrimu kenapa ?”

Kyuhyun mendesis pelan, “Noona mengganti dokternya tanpa berkonsultasi denganku lebih dulu !”

“Yah, Aku harus berangkat ke daerah tiba-tiba, makanya aku langsung menyerahkan Hyori ke kawanku dan aku baru bisa menghubungimu sekarang ! Memangnya ada yang salah dengan dokter penggantiku ?”

“Kenapa harus dokter pria ? Noona tidak tahu sifat Shin Hyori seperti apa jika bersama dokter pria ?”

Kyuhyun mendengar Dokter Min yang tertawa terbahak-bahak. “Aigoo, bahkan sampai kalian akan memiliki anak kedua, sifat kalian masih tetap sama…Yah, kau pikir istrimu akan tertarik dengan dokter penggantiku ?”

“Tidak, tapi tetap saja…Ah! Pokoknya aku ingin noona yang menangani Hyori !”Kyuhyun tetap bersikeras.

“Cho Kyuhyun…” Saeri berusaha membujuk Kyuhyun. “Aku tidak bisa kembali ke Seoul dalam waktu dekat, bahkan kemungkinan aku akan ditempatkan disini lebih lama, jadi temui saja dulu dokter penggantiku dan baru kau putuskan untuk menggantinya atau tidak… Berhentilah menjadi pria yang pencemburu”

“Noona~ aku cemburu karena aku menyayangi istriku…” kilah Kyuhyun.

Saeri mengumpat kecil mendengar alasan Kyuhyun, “ah matda…Kau juga lulus dari Kyunghee, bukan ? Dia salah satu lulusan terbaik Kyunghee, tampaknya umurnya tak jauh beda denganmu”

Nugu ?”

Saeri berdehem pelan, “Seungho, Park Seungho”

————————————-

S Departement Store| Week-18

Menginjak trimester kedua kehamilan, Hyori mulai melanjutkan kegiatannya sebagai seorang ibu rumah tangga.Ia sudah mengajukan cuti dari kantor sejak dokter Min menyarankannya agar beristirahat lebih. Beruntung, atasan Hyori memberikan izin kepada salah satu pegawai terbaiknya itu. Kini waktunya ia menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga yang baik. Dan salah satu tugas ibu rumah tangga adalah; berbelanja.

Kegiatannya kali ini ditemani oleh kedua adik sepupunya, Yeonsung dan Hyoki. Kyuhyunakan tiba di Seoul minggu ini dan Hyori ingin mengisi penuh rumah dengan makanan. “Cho Yong Hoon-ah” ia memanggil Yong Hoon yang berlari kecil diantara pengunjung mall. Anak itu selalu hyperaktif jika berada di mall terutama bagian permainan.“Cho Kyuhyun benar-benar menurunkan kebiasaannya pada Yhoon” cibir Hyori.

“Eomma !”Yong Hoon menunjuk sebuah boneka Loppy—salah satu karakter dalam kartun Pororo berwarna merah muda—dan meminta Hyoki untuk mengambilkannya.

“Yhoong-a, ini boneka untuk anak perempuan” terang Hyoki.

“Mungkin ia tahu akan punya adik perempuan” cetus Yeonsung melirik kearah Hyori.

Hyori mengelus perutnya, “Tapi aku belum tahu jelas jenis kelamin anak kami…” ucapnya sambil memikirkan sesuatu.

“Mungkin…Insting seorang kakak ?” tebak Hyoki.

Hyori mengangkat bahu, “Mungkin saja… Yhoon-ah, kau suka boneka ini ?” tanyanya. Yong Hoon mengangguk semangat, ia memeluk erat boneka Loppy itu dan berlari kearah rak disebelahnya.

Ketiga wanita itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala heran. “Omo, tampaknya ia ingin memborong semua permainan yang ada disini”

“Eomma !”

Yong Hoon mengacungkan boneka Pororo dan Crong. Hyori terkekeh kecil, “Kali ini instingnya mengatakan bahwa adiknya berjenis kelamin laki-laki ?” tebaknya. Hyori berbalik menghadap Hyoki dan Yeonsung, “Kalian tahu, terkadang aku merasa bahwa ‘dia’ adalah perempuan dan terkadang aku merasa ‘dia’ seorang laki-laki”

Yeonsung mengelus dagunya bak seorang detektif, “Biasanya insting Ibu terhadap bayinya sangat kuat…” gumamnya. “Hyoki-ya, kau mau bertaruh denganku ?”

“Aku bertaruh kali ini perempuan !” sahut Hyoki.

Yeonsung menggeleng, “Aniyo, kali ini pasti laki-laki !” ucapnya mantap. “Yang kalah harus mengerjakan perkerjaan rumah selama tiga bulan !”

“CALL !”

Hyori menjitak kepala kedua adik sepupunya itu, “Tanpa perlu taruhan pun akan ku jamin kalian berdua akan mengerjakan perkerjaan rumah menggantikanku, bukan tiga bulan tapi selama setahun !”

——————————————

Narita International Airport | Week-18

Mata Kyuhyun tidak pernah lepas dari Announcement Board di waiting room bandara Narita, Jepang.Angin kencang yang menghantam Jepang sejak kemarin membuat beberapa penerbangan di-delay bahkan di-cancel.Hyori sudah menghubungi Kyuhyun sejak tadi pagi dan meminta suaminya itu untuk menunda kepulangannya hingga cuaca membaik tetapi Kyuhyun tetap memaksa untuk pulang.Ia tidak ingin melewatkan sesi check-up kehamilan kali ini, terlebih lagi setelah mengetahui dokter yang bertanggung jawab menangani Hyori.

Park Seung Ho.

Pantas saja Hyori mengatakan bahwa ia mengenal dokter kandungannya kali ini. Park Seungho adalah salah satu angkatannya selama berkuliah di Kyunghee. Meskipun berbeda jurusan, mereka saling mengenal karena mereka pernah bergabung di klub game yang sama.

Selain itu, Kyuhyun tahu bahwa Hyori pernah dekat dengan Seung Ho dan dari Seung Ho pula Kyuhyun memperoleh banyak informasi—mengingat status Kyuhyun sebagai member Super Junior dulu yang menyulitkannya untuk mencari informasi secara terang-terangan tentang Hyori.

Bukannya cemburu berlebihan, hanya saja Kyuhyun masih tetap tidak terima jika Hyori harus berurusan dengan Seungho apalagi hingga proses kelahiran. Selama ini Kyuhyun sengaja memilih dokter Min sebagai dokter yang menangani Hyori selain karena kualitas dan hubungan baiknya dengan Ahra, Kyuhyun tidak akan cemburu jika nanti istrinya akan disentuh oleh pria lain.

Over-protektif memang, tapi Kyuhyun selalu seperti itu ketika Hyori sedang mengandung.Ia dan Hyori sama-sama memiliki ‘riwayat panjang’ bersama laki-laki dan perempuan lain sebelum memutuskan untuk bersama dan menikah.

Suasana bandara kembali riuh, Kyuhyun menggertakkan giginya kesal ketika pengumuman mengenai pembatalan seluruh penerbangan terdengar.Kepulangannya kali ini benar-benar harus ditunda.Ia langsung menghubungi Hyori.

“Hm ?” jawab Hyori dari seberang telfon.

“Penerbanganku dibatalkan, aku tidak bisa pulang kali ini.Ottokeh ?”

Terdengar desahan nafas Hyori dari seberang. Sepertinya ia juga mengharapkan Kyuhyun untuk segera pulang. “Gwenchana, aku akan lebih khawatir jika kau memaksakan diri untuk pulang…”

“Check-up mu ?”

“Aku bisa pergi dengan Eomoni dan Yhoon”

“Yhoon ?!” seru Kyuhyun. “Untuk apa membawa Yhoon ?” tanyanya curiga.

“Memangnya kenapa kalau aku membawa Yhoon ? Tidak boleh ? Tentu saja agar dia bisa melihat kondisi adiknya !” balas Hyori.

Kyuhyun mendesis. Bahkan Yong Hoon pun sudah melihat kondisi adiknya sedangkan ia, sang Ayah hanya bisa melihat gambar hitam putih dari video call. “Ah ! Beritahu aku kalau kau sudah bertemu Seungho, pastikan kita akan melakukan video call, arasseo ?”

Arasseo uri jalsaengi-nampyeon! Jaga dirimu baik-baik disana, saranghe !”

“Hm, nado!”

Kyuhyun menatap layar hitam ponselnya, kali ini ia harus merelakan Hyori bersama Seungho. Hanya kali ini. Mungkin sembari menunggu cuaca membaik ia akan mencari ide lain agar bisa tetap mengawasi Hyori.

———————————–

Rumah sakit bersalin, Seoul | Week-18

“Shin Hyori-ssi”

Hyori menjawab panggilan dari Suster Mirae yang mempersilahkannya masuk.Ia membawa ibu mertuanya sekaligus Yong Hoon bersamanya.

Annyeong haseyo….” Ibunda Kyuhyun memberi salam. “Aku dengar anda adalah teman baik Hyori dan Kyuhyun, Dokter Park”

Eommoni,  akan jauh lebih nyaman jika eommoni memanggilnya dengan Seungho lagipula dia salah satu teman baik Kyuhyun”

Seungho tersenyum kecil, “Ne, eomoni…Saya bergabung di klub yang sama dengan putra anda” jelasnya mencairkan suasana yang sedikit kaku.

Hyori mendorong pelan Yong Hoon yang bersembunyi dibelakangnya. “Yhoong-ah, beri salam pada Samcheon

Yong Hoon membungkuk sopan kearah Seungho “Annyeonghaseyo, Samcheon” ucapnya dengan sedikit takut. Seungho berjongkok di depan Yong Hoon, memuji bocah itu seraya menghiburnya agar tidak takut padanya.

“Ah, Seungho-ya…Kyuhyun masih terjebak badai di Jepang jadi aku tidak bisa membawanya kemari. Bisakah kita melakukan konsultasi dengan video call bersamanya ?”

Hening sesaat sebelum akhirnya Seungho mengangguk. “Kita akan coba nanti, untuk sekarang mari lihat keadaan bayimu untuk meyakinkan hasil USG beberapa bulan lalu”

“Yhoong-ah, tunggu disana bersama halmeoni, hm ?”

Yong Hoon mengangguk dan duduk manis bersama neneknya. Seungho tersenyum melihat tingkah laku ‘keponakannya’ itu.

“Kenapa ? Tampan, tidak ?” tanya Hyori sambil naik ke atas tempat tidur.

Seungho mendengus, “O, tapi akan jauh lebih tampan jika ayahnya seperti aku” candanya membuat Hyori mengumpat Hyori sepelan mungkin.

“Hyori-yah, Kyuhyun menelfon !”Ibunda Kyuhyun menyerahkan ponsel Hyori, tampaknya karena cuaca yang kurang bagus, mereka kesulitan untuk melakukan video call.

“Oh, Seungho sedang memeriksaku sekarang…” Hyori melirik kearah Seungho yang mulai mengarahkan alat sensor ke perutnya.Mata Hyori melebar melihat hasil yang terpampang di layar USG.Ibunda Kyuhyun bahkan mulai meneteskan air mata.Hyori masih terpaku, jantungnya berdegup kencang seiring dengan rasa haru mulai menelusup saat mendengar detak jantung bayi dalam kandungannya.

Hening. Bahkan Kyuhyun yang sedang tersambung melalui saluran telfon pun ikut terdiam. “Hyori-yah ? Itu kah detak jantung anak kita ?”

Hyori tersenyum, menyapu sudut matanya. “O…Kau mendengarnya ?”

“Hm… Jauh lebih nyaring dari detak jantung Yhoon dulu, seperti ad—”

Dahi Hyori mengernyit, sambungan mereka terputus.Hyori mencoba menelfon Kyuhyun kembali namun tidak terdengar apa-apa.Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya, Kyuhyun mengabarkan bahwa angina sedang bertiup kencang dan berpengaruh pada jaringan telfon. Hyori menghela nafas, kenapa di saat-saat genting seperti ini…

Seungho mengambil ponsel ditangan Hyori, mengetikkan beberapa pesan untuk Kyuhyun lalu mengembalikannya kepada Hyori. “Aku menyuruhnya untuk tidak khawatir dengan keadaanmu, aku juga sudah memberikan nomor ponselku padanya”

“Seungho-ya…” Hyori menggenggam tangan Seungho. “Jika Kyuhyun menghubungimu nanti, jangan beritahukan semuanya kepada Kyuhyun, katakan saja bahwa janin yang aku kandung sehat, hm ?”

Untuk kedua kalinya setelah sekian tahun lamanya Seungho mendengar Hyori memohon dengan serius padanya.Terakhir kali wanita itu memintanya untuk merahasiakan hubungannya dengan Kyuhyun.

Eomoni…

Ibunda Kyuhyun yang sudah mengetahui kondisi Hyori beberapa hari lalu menggenggam tangan menantunya erat, lalu mengangguk.Ia menghargai apapun keputusan yang diambil oleh Hyori.

Seungho menggendong Yong Hoon yang sedari tadi hanya memperhatikan orang-orang dewasa dihadapannya, “Yhoong-ah, lihat itu adikmu…”

Yong hoon menunjuk gambar hitam putih di layar kaca lalu tertawa, “Dong-saeng…” ucapnya lugu.Hyori tersenyum kecil, melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah Yong Hoon membuatnya semakin bersemangat sekaligus tidak sabar untuk segera menjalani kehidupan bersama malaikat-malaikat kecilnya.

——————-to be continue———————-

Annyeong Haseyo~~~ Kyahaha. Alih alih belajar buat TOEIC maupun revisi buat persiapan seminar hasil, saya tergoda untuk buka file ini. HAHA. Semoga masih ada yang mau baca plus komentar. Karena yang saya rindukan bukan hanya angka pembaca, tapi juga komentar. Thanks ^^

21 respons untuk ‘My 13th : [E-Family] Welcoming the 천사 !

    • Ya gak apa lah ngegantung haha, emang status doang yg d gntung ? Ff juga lah wkwk.
      Makasih, for being the first commentator XD sbg hadiahnya, unnie bntuu acak acak rmbut kamu :3

  1. Finally~~~~~ ah I miss e famㅠㅠ
    Ah yhoon mau punya adik yah ㅋㅋ
    Kandungan hyori kenapaa? Semoga baik2 ajadeh.
    Siapa tau anaknya kembar? Wkwk

    • Hehe. Iya resolusi tahun 2014, efam nambah anggota keluarga baru kyahaha
      Mari kita doakan yang terbaik sajaa.
      Terima kasih sudah mampir.. :&

  2. kirain selesai….. penasaraaaaaaaaaaaaan
    mank suka banged sama cerita kyuhyun ma hyori
    lanjutun jg may 13 donk. kan hyori ma kyuhyun dah menikah

    • Kyahaha. Itu tujuannya, buat penasaran haha. Satu satu deh ya yg dlanjutin. Krna ini udh planning lama dan kebetulan kmren lg free.
      Anyway, terima kasih ^^

    • Aku juga kangen berat sama komen komen yg mampir ksni, haha.
      Alhamdulillah still in a good shape (?) Cuma mggu2 ini bakal tepar bwt persiapan seminar hasil.
      Hw bout you, lina ? 🙂

  3. Wah udah anak kedua ajaaa kapan mereka itunya hahahaaaa
    Takdir mempertemukan hyori dan sang mantan kyuhyun-aaaaa sabar yaaa 🙂
    Btw, bayi nya kenapa? Ko ada yang dirahasiain sama hyori dan seungho . Kenapaaaaa ? Dan kenapa tbc kenapaaaa?._.

  4. aah kenapa itu kandungan uri-hyory?? 😮 semoga baik2 saja hoho… cie kyuhyun jadi pria eksekutip sekarang :3 hahaha itu adegan badai di tokyo jadi inget itazura na kiss

  5. kyaaaa shinhyo >.<
    Yhoon menggemaskan hahahaaa…
    dedenya kenapa??
    membayangkan kyu jadi eksmud dengan 2 orang anak hmmmmm ganteeeeeng ❤ ahhahaaa

  6. hyoooooo~ (˘-‾)/(˘̩̩ε˘̩ƪ) dedeknya knpa yaaa? cew ato cow adeknya yhoon? sayaa penasarann.. ayoo cepet dilanjutin yaaa.. smoga sukses!!!

  7. huwaaaa Twin ya onn? Kyaaaa penasaran sama babynya. Errr Kyunya kejam sekali ningglin Hyori huhuhu, tak tega tak tega. Untung ada Trios penyelamat hoho. Kyaaaa kangen Yhoon hoho.
    And welcome onnie hhooh.. udah lama banget ga baca tulsan onn, dan syukurlah blognya dibuka kembaliii

  8. Ping-balik: My 13th : E-Fam’s Angels ! | More than words

Tinggalkan komentar