My 13th : #What If [JiHyuk-KyuHyo] Math !

======================================================================

– Jiyoo’s apartement –

“CHOI JIYOOOOOOOOOOOOOOOOO”

Jiyoo terbelalak kaget, ujung pensil yang dipegangnya langsung patah seiring dengan suara nyaring nan cempreng itu. Ia membereskan laporan praktikumnya yang hampir selesai dan segera keluar kamar. Di ruang tamu, Hyori menggantung mantelnya lalu mengeluarkan seluruh isi tasnya.

“Apa itu ?” tanya Jiyoo ketika melihat buku-buku tebal dan setumpuk kertas yang dikeluarkan Hyori dan diletakkannya berhamburan diatas meja tamu.

Hyori mengambil selembar kertas dan berlari kearah Jiyoo. “Demi seluruh setan yang ada di neraka, tolong bantu aku mengerjakan soal statistik ini” rengeknya.

“St—statistik ?” tanya Jiyoo sangsi.

Hyori mengatupkan kedua tangannya, “Please. Aku tahu kau lebih pintar dari ku dan kau lebih mengerti soal rumus-rumus sulit itu”

Jiyoo mengernyit, dia bukannya tidak ingin membantu Hyori tapi seingatnya statistik adalah salah satu mata kuliah  yang berhasil membuat kepalanya pusing. Rentetan angka yang berjejer rapi dan harus dikelompokkan menjadi satu, lalu membuat tabel, histogram, grafik dan ah..

“Tapi Hyo…”

“Jebal jebal jebal jebaaaaaaal !” Hyori menarik-narik kaus ungu Jiyoo. “Bantu aku sekali ini saja, akan ku belikan satu dos susu stroberi untukmu !” tawarnya.

Jiyoo menimang-nimang tawaran Hyori, tentu saja ia tergiur tapi satu dos susu stroberi ? Ia bisa mendapatkan yang lebih dari itu. “Muffin stroberi selama seminggu penuh, otte ?”

Hyori mendengus. Namun akhirnya mengangguk mengiyakan dan menggiring Jiyoo untuk berhadapan langsung dengan deretan soal statistik miliknya. “Ini ujianku, tapi karena dosen menyebalkan itu kecewa melihat pekerjaan kami yang hanya bisa membuat tabel selama dua jam, kami diberi tugas untuk mengerjakan ini dan dikumpul besok lusa” terang Hyori dengan wajah memelas.

Jiyoo membaca deretan soal dengan seksama dan memperhatikan tabel data yang ada. Ia tersenyum kecil, soal ini mungkin tidak sulit yang dibayangkan Hyori. “Hanya ini ?” tanyanya.

Hyori mengangguk, duduk disamping Jiyoo “See ? Aku tahu soal ini tidak akan sulit untukmu, tapi soal ini benar-benar membuatku gila”

“Kau sudah mencoba mengerjakannya ?” tanya Jiyoo mengambil pensil dan mulai menuliskan beberapa rumus.

Hyori mengangguk, “Tapi salah semua, hasilku sama sekali berbeda dengan hasil yang dikerjakan teman-temanku”

“Eh ? Kenapa bisa begitu”

“Ck ck ck” Hyori menggeleng-gelengkan kepala. “Jangan tanya mengapa. Statistik bukan bidangku, apalagi matematika… Kau pikir kenapa aku memilih jurusan seni kalau bukan tidak ingin bertemu dengan deretan angka menyebalkan ini” gerutunya.

Jiyoo terkekeh pelan, mulai mengerjakan soal-soal di depannya. “Begini caranya, pertama urutkan data yang ada, lalu hitung jumlah frekuensinya…”

“Aku sudah menghitungnya, tunggu…” Hyori mengobrak-abrik isi tasnya lagi. “Omo ! Aku lupa membawanya !”

Jiyoo mengangkat bahu malas, sudah hapal dengan sifat ceroboh dan pelupa Hyori. “Geurae, hitung ini sekarang”

Hyori mengangguk patuh dan mulai menghitung sementara Jiyoo pergi ke dapur untuk membuat minum. “Oh, Hyori-yah” panggil Jiyoo.

“Hm ?”

“Daripada meminta tolong padaku, kenapa tidak minta tolong Kyuhyun saja ?” tanya Jiyoo. Seingatnya, kekasih Hyori yang satu itu pernah memenangkan olimpiade matematika—salah satu hal yang dia banggakan di depan Jiyoo.

Hyori tertawa. “Kyuhyun ? Jangan tanya, lebih baik aku mengerjakannya sendiri daripada bertanya padanya”

Jiyoo  membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan dan meletakkannya di atas meja. Ia lalu menjatuhkan dirinya tepat di samping Hyori. “Waeyo ?” tanyanya kali ini tangannya terulur mengambil sebuah buku ‘Statistika dasar’

“Dia selalu emosi ketika mengajariku, dia bahkan mengejekku ketika aku memberitahunya kalau aku akan mengambil kelas statistik semester ini”

“Harusnya dia mendukung mu, bukannya mengejekmu” komentar Jiyoo.

“Tapi perkataannya benar, aku memang tidak seharusnya mengambil kelas statistik,menjumlahkan angka saja aku tidak lancar, apa lagi perkalian, pembagian dan lainnya” keluh Hyori. “Ah, sudah..”  dia menunjukkan hasil pekerjaannya pada Jiyoo.

“Benar..” Jiyoo mencoretkan sebuah rumus, “Lalu kita menghitung dengan rumus ini, begini caranya..” Ia menempatkan angka-angka sesuai dengan apa yang tertera di rumus, menguranginya, mengkalikan, membagi lalu menjumlahkannya semua dilakukan dengan sangat mudah.

“Whooa~~” Hyori berdecak kagum melihat kertas putih yang tadinya kosong kini penuh coretan tangan Jiyoo.

“Nah, selanjutnya kerjakan sendiri” Hyori menggaruk kepalanya, “Hanya perlu kau kali, lalu tambahkan hasilnya”

Jiyoo memperhatikan Hyori, memang agak lucu karena baru kali ini mereka belajar bersama, biasanya kegiatan yang sering melakukan adalah diluar urusan kuliah. Hyori selesai mengkalikan semua bilangan, kemudia n langkah selanjutnya adalah menambahkannya, Jiyoo memperhatikan gadis itu yang menulis dengan perlahan.

“8 + 9….”

“17”

“23 + 9…”

“32”

“15 + 8”

Jiyoo berhenti menjawab. Ia sadar kalau daritadi bukan Hyori yang menjawab melainkan dirinya. Hyori mendongak, lalu menunjukkan rentetan giginya. “Kenapa berhenti menjawab ?” tanyanya.

“YA ! Kenapa harus aku yang menjawab, ini hanya penjumlahan !” gerutu Jiyoo. Ia menggeleng-gelengkan kepala melihat Hyori yang harus menggunakan kedua tangannya untuk menjumlah, persis seperti siswi sekolah dasar.

Jiyoo menghembuskan nafas berat, “Aku butuh Cho Kyuhyun…” gumamnya lirih. “Wajar saja bbek itu mengejekmu, ternyata benar, penjumlahan saja belum tentu bisa kau lakukan dengan cepat”

“Maklumilah, selama ini aku tidak pernah bersentuhan dengan matematika atau semacamnya, yang ku lakukan dikelas adalah menulis dan mendesain..”

“Tapi tetap saja Hyo, matematika itu penting !” nasihatnya.

“Ck ck..” Hyori menggerakkan kepalanya. “Kau cocok dengan Cho Kyuhyun, kalian akan melewati malam-malam minggu kalian dengan berkencan dan menyelesaikan soal matematika”

“YAAA !”

Hyori tertawa melihat ekspresi kesal Jiyoo, “ini, sudah selesai…Lalu selanjutnya apa ?”

Jiyoo membaca kertas soal Hyori, tiba-tiba bingung setelah membaca kembali data yang ada disana. Hyori menyadari perubahan raut wajah temannya itu, “Kenapa ?” tanyanya.

Jiyoo bergumam, “Sebentar, aku bingung…Jadi intinya kalian diminta membuat dua tabel saja atau empat ?” tanyanya.

Hyori menggeleng. “Aku tidak tahu Yoo, justru itu aku tanyakan padamu..”

Jiyoo meletakkan kertas soalnya, “Kenapa aku jadi bingung ?” keluhnya. Ia menatap Hyori, “Bagaimana kalau kita minta bantuan Cho Kyuhyun saja ?”

Hyori menggeleng. “Andwae. Kita selesaikan sendiri saja, jangan pernah minta bantuan pada lelaki sombong itu, arraseo ?”

Jiyoo mengalah, ia memilih untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu sendiri. Sekali ia menghitung, detik berikutnya ia akan terus menghitung hingga jawaban yang ia dapat benar. Hyori memandang bingung kearah tulisan tangan Jiyoo, kagum dengan kelincahan gadis itu dalam menjawab soal statistik miliknya. Well, Hyori memang tidak pandai dalam soal berhitung, dia bisa mengerjakan soal statistik itu sendiri kalau saja dosennya tidak memberikan batasan waktu mengumpulkan tugas itu.

Bel berbunyi, Jiyoo bergegas berdiri namun ia mendengar suara pintu terbuka. Ia kembali ke dalam ruang tamu, sudah bisa menebak siapa yang datang, hanya ada satu lelaki yang tahu password apartmentnya.

“Yoo~~~~~”

Hyukjae menghambur ke ruang tamu, meletakkan kresek berlabel salah satu supermarket tak jauh dari apartement jiyoo. Gadis itu sudah bisa menebak apa isinya, susu stroberi.

“Apa yang kalian lakukan ?” ia mengambil salah satu lembar kertas. “Matematika ?”

“Statistik tepatnya” sambung Hyori. “Ah, benar-benar… Kenapa aku harus berurusan dengan matematika sih ?!”

“Dan kenapa juga kau menganggu Jiyoo dengan menyuruhnya mengerjakan soal-soal ini, Hm ?” Hyukjae menyipit tajam kearah Hyori. “Kau bisa bertanya pada si pemenang olimpiade matematika itu”

“Aku hanya minta tolong pada Yoo, memangnya tidak boleh ? Kalau kau mau, harusnya kau membantu kami mengerjakannya, Hyukjae-ssi”

“YA !” Hyukjae berniat menjitak kepala Hyori. “Kemana sopan santunmu ?” Hyori membentuk huruf V dengan jarinya, memilih untuk tidak ambil pusing soal Hyukjae.

“Jadi, apa yang harus ku lakukan sekarang ?” tanya Hyori.

Jiyoo menyerahkan kertas pada Hyukjae, “Poo, bantu kami menyelesaikan ini…” pintanya.

Hyukjae meneguk ludah, seingatnya dulu dia juga tidak bersahabat dengan statistik. Hyori mencibir, “See ? Kita sama-sama bodoh Oppa, jadi tolong berhentilah menceramahiku, o ?”

Ting tong…

Bel apartement Jiyoo berbunyi. Hyukjae berlari depan dan mengintip dari intercom, “Cho Kyuhyun ?” serunya. Hyori terlonjak kaget, “Untuk apa dia kemari ?” bisiknya.

Jiyoo mengangkat bahu bingung. “Aku tidak merasa mengundangnya…” balasnya.

‘Hyung… Aku tahu kau melihatku, cepat buka pintunya, aku ada perlu penting dengan Yoo’

“Untuk apa kau menemui Yoo, hah ?” tanya Hyukjae protektif.

‘Eish. Sudahlah, buka saja pintunya cepat. Atau suruh iblis kecil itu keluar dari dalam sana’

Hyukjae dan Jiyoo menoleh kearah Hyori. “Kalian sedang bertengkar ?” pantas saja, Jiyoo mencium bau ketidaknormalan Hyori hari ini.

Hyori menggeleng lalu membereskan kertas-kertasnya. “Ppali ! Cepat bantu aku, jangan sampai dia melihat soal-soal ini” ucapnya sedikit panik.

Hyukjae berdecak kesal. “Arraseo, tunggu”

Hyori memasukkan kertas-kertasnya ke dalam tas asal. “Kau, Choi Jiyoo! Jangan beritahu kalau aku kemari untuk mengerjakan tugas statistikku, oke ?”

Jiyoo mengangguk patuh. Sebelum ia sempat membuka mulut untuk bertanya, Cho Kyuhyun masuk ke ruang tamu sambil berdehem pelan. Hyori mengangkat sebelah alisnya, mengambil gelas miliknya lalu membawanya ke dapur.

“Kali ini bertengkar karena apa ?” bisik Jiyoo pada Hyukjae. Lelaki itu menggeleng tanda tidak mengerti.

Kyuhyun menyusul Hyori kearah dapur, “Mana tugasmu ?” tembaknya langsung. Hyori melemparkan tatapan tajam kearah Jiyoo. Jiyoo menggeleng, memberi isyarat bahwa ia sama sekali tidak memberitahu Kyuhyun soal apapun.

“Tidak perlu kaget, aku melihat list tugasmu kemarin. Kau tidak mau mengatakannya padaku hanya karena kau trauma pernah belajar bersamaku, kan ?”

Hyori mengendikkan kepalanya kearah tas cokelat miliknya. “Di dalam sana” Kyuhyun berjalan ke ruang tamu sementara dibelakangnya Hyori menggerutu kecil. “Aku bukannya trauma tapi aku tidak mau merepot—“

Kyuhyun meletakkan kertas-kertas itu diatas meja, “Kita kerjakan bersama-sama, kau dan Hyukjae Hyung juga”

“Kami ?!” pekik Hyukjae tidak terima. “Hei….hei, yang punya tugas itu gadismu, kenapa harus melibatkanku dan gadisku ?!”

Kyuhyun menarik Hyukjae dan Jiyoo duduk melingkar, “Karena harus ada yang menghalangiku untuk tidak menjitak gadis ini jika dia tidak mengerti dengan penjelasanku !”

—————————————————————————————–

Hyori mengigit-gigit pensilnya, sudah setengah jam dia berusaha mengerjakan soal dihadapannya tapi baru dua nomor yang berhasil ia kerjakan—dan itu belum tentu benar. Ia melirik Jiyoo yang duduk di sebelah kanan Kyuhyun—terlihat serius mencoret-coret kertasnya, Kyuhyun juga sibuk membaca ulang soal yang diberikan dosen Hyori dan mencari rumusnya di buku. Hanya Hyori yang tidak tahu harus melakukan apa.

“Hoahm..”

Well. Ternyata bukan hanya Hyori, lelaki disamping Jiyoo juga tidak tahu harus melakukan apa. Yang sedari tadi dia lakukan hanya memperhatikan Jiyoo dan menguap lebar.

“Mana kertasmu ?” tanya Kyuhyun.

Hyori menggeser kertasnya malas, membiarkan Kyuhyun mencoret hasil perkerjaannya. Kyuhyun mendesah, menatap naas kearah kertas cakar ayam di depannya. Hyori tersenyum terpaksa, menarik kertasnya kembali dan mencoret-coretnya asal.

“Choi Jiyoo…” panggil Kyuhyun.

“Hm ?” balas Jiyoo masih berkutat dengan kertasnya. Kyuhyun mendekatkan tubuhnya untuk melihat isi kertas Jiyoo.

“Yah… yah… jaga jarak” Hyukjae melempar karet penghapus kearah Kyuhyun.

Kyuhyun memungut karet penghapus itu dan melemparkannya kembali ke arah Hyukjae. “Bukankah harusnya di kurang 0,5 dan ditambah 0,5 ?” Jiyoo bertanya pada Kyuhyun. Lelaki itu mengangguk. “asa~!” Jiyoo kembali mencoret-coret kertasnya.

Hyori dan Hyukjae saling berpandangan. Hyori lalu menggeser duduknya mendekat kearah Hyukjae, “Lihat…Lihat… Lelaki sombong itu” cibir Hyori. Hyukjae mengangguk, ia menirukan gaya duduk Kyuhyun yang tegap dan serius.

“Oppa, kalau begitu kita kerjakan soal ini bersama-sama, otte ?”

Hyukaje menolak. Hyori memukul lengan pria itu, “Dengar, kalau oppa memang mau terlihat keren di depan Jiyoo, Oppa harus bisa mengerjakan soal ini ! Buktikan kalau Oppa bisa mengalahkan Kyuhyun”

Hyori menepuk pundak Hyukjae meyakinkan.  Senyumnya melebar ketika Hyukjae mengambil secarik kertas dan mulai mengerjakan soal demi soal. Kyuhyun mengernyit kearah Hyori, lelaki itu mencuri dengar apa yang dikatakan Hyori pada Hyukjae.

Hyori menjulurkan lidah, “Jiyoo-ya” tegurnya.

Jiyoo mengangkat kepalanya, “Ne ?”

“Hwa-i-ting !” seru Hyori penuh aegyo.

Jiyoo bergidik ngeri, sedetik kemudia ia sadar kalau posisi duduk mereka berubah. Jiyoo dan Kyuhyun duduk bersama terpisah dari Hyukjae dan Hyori. Ia menoleh kearah Kyuhyun, melemparkan pandangan penuh tanya. Kyuhyun menjawab dengan pandangan kau-tahu-ini-ulah-siapa, Jiyoo lalu menyipit kearah Hyori dan Hyukjae. Kedua orang itu sekarang sedang serius mengerjakan soal, wajah mereka terlihat sangat bingung dan hampir menyerah. Hyukjae menggaruk-garuk kepalanya sementara Hyori kembali mengigiti ujung pensilnya.

Sebentar-sebentar mereka menghela nafas dan meletakkan kepala mereka diatas meja lalu detik berikutnya mereka kembali mencoret-coret kertas abstrak.

Jiyoo menggeleng-gelengkan kepala, “Tsk tsk, aku rasa mereka saudara kandung yang terpisah” gumamnya pelan.

————————————————————————————————-

Hyori menyenggol lengan Hyukjae, “Lihat mereka, omo~~ aku seperti menonton drama korea saja !” cibirnya saat melihat Kyuhyun menjelaskan rumus-rumus pada Jiyoo. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang belajar bersama.

Jiyoo mengangguk lalu tersenyum saat berhasil memecahkan soal, sementara Kyuhyun juga ikut tertawa angkuh saat Jiyoo memujinya.

Tuk !

Ujung pensil Hyukjae patah karena ia menekannya dengan penuh rasa cemburu. Ia berjanji akan memberikan Kyuhyun pelajaran setimpal sesampainya di dorm mereka nanti. Dan jiyoo ? Ah. Hyukjae akan memaafkan gadis itu karena dia memang sama sekali tidak bersalah dalam hal ini. Kyuhyun saja yang memamerkan kepandaiannya.

“Oppa, lalu nomor ini bagaimana cara menyelesaikannya ?”

Hyukjae berfikir keras, “Soal ini….”

“KKEUT !”

Hyori dan Hyukjae menoleh kearah pasangan ‘pintar’, Jiyoo bertepuk tangan bangga dan Kyuhyun mulai membereskan kertas-kertas yang berserakan di antara mereka. “Ternyata tidak sesulit yang ku bayangkan”

“Memang. Matematika…Statistik itu menyenangkan !” timpal Kyuhyun.

“Ah !” seru Jiyoo. “Lain kali kalau aku punya tugas yang sulit, ku tanyakan padamu saja  ya Kyuhyun-nim ?”

Kyuhyun menepuk dadanya bangga. “Boleh saja ! Mengajarimu matematika  lebih mudah, aku tidak perlu mengulangnya berkali-kali” ucapnya sambil melirik sekilas kearah Hyori.

Hyori meniup poninya geram. “Hei, mana hasil kerja kalian ?” tanya Kyuhyun.

“Kenapa ?” tanya Hyukjae. “Kami hampir menyelesaikannya” ucapnya berbohong.

Jiyoo menyerahkan kertasnya kepada Hyori namun alih-alih melihatnya, gadis itu malah melipat kertas Jiyoo dan menyimpannya. “Eh, kenapa ?” tanya Jiyoo.

“Kalau aku menyalin kertas ini, sama saja aku tidak mengerjakannya sendiri Yoo-ya…Niatku kemari untuk meminta bantuanmu bukan menyalin jawabanmu kan ?” ucapnya. Hyori membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas.

“Aku akan mencoba mengerjakannya sendiri, nanti kalau aku bingung, aku bisa melihat kertas ini dan menghubungimu, otte ?”

Jiyoo tersenyum lalu mengangguk. “Boleh saja, jangan lupa imbalannya !”

Hyori mengacungkan jempolnya sebagai tanda setuju. Ia lalu menepuk pundak Hyukjae, “Oppa, terima kasih ! Nanti akan ku kirimkan susu stroberi ke dorm untukmu” ucapnya membuat Hyukjae sumringah.

“Lalu aku ?” Kyuhyun melipat kedua tangannya di depan dada. Hyori tersenyum simpul. “Kau ? Cinta dariku saja tentu sudah cukup kan ?”

———————————————————————————————

Jiyoo menyelimuti Hyukjae yang tertidur pulas di sofa, lelaki itu tertidur setelah menyantap makan malam dengan Jiyoo sambil mengobrol ringan. Pandangan Jiyoo tertuju pada tumpukan kertas yang masih berhamburan di meja tamu. Iseng, Jiyoo mengintip apa yang lelaki itu tulis.

“Ige mwoya ?”

Entah apa yang harus Jiyoo ekspresikan saat ini, rona merah di pipinya menunjukkan rasa malu tapi pipinya menggembung kesal.

❤ ❤ ❤ ❤

04…..04

28-04

02+04 = 8…

8 = L e e H y u k j a e ^^

04-02 = 6

J i H y u k = 6

<3… sama dengan symbol hati. 0404 adalah angka favorite mereka berdua, 28 adalah tanggal lahir Jiyoo. 8 adalah jumlah nama Lee Hyukjae dan angka 6 adalah nama Jihyuk.

“Aku pintar kan ?”

Hyukjae berbisik di telinga Jiyoo, rupanya lelaki itu tidak tertidur. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Jiyoo dan menyandarkan kepalanya di pundak gadis itu. Menghirup aroma parfum lavender yang selalu digunakan Jiyoo.

“Aku tidak sebodoh itu, aku juga pintar…”

Jiyoo berbalik, terlalu lama berada di posisi bisa membuat jantungnya tidak terkontrol. “Jinja ?” jengitnya.

“O’…” angguk Hyukjae sambil menangkupkan wajah Jiyoo di kedua tangannya. “Kau itu seperti matematika, sulit dan penuh teka-teki tapi menaklukanmu adalah hal yang paling ku sukai dan paling membanggakan yang pernah ku lakukan”

“Hmph” Jiyoo terkekeh. “Sejak kapan kau pandai merayu, Lee Hyukjae ? Duduk berjam-jam bersama Hyori memberimu banyak inspirasi untuk merayuku, hm ?”

Hyukjae mengacak poni  Jiyoo lembut. “Kau tahu, itu salah satu bakat alami Lee Hyukjae selain mengerti Choi Jiyoo”

————————————————————————————–

“Hoahm” Hyori menguap lebar di sepanjang jalan menuju rumahnya. Berlama-lama menghadapi soal statistik membuat matanya sakit dan ingin tertutup rapat. Dia heran kenapa Choi Jiyoo bisa tahan mengerjakan soal statistik berlama-lama tanpa merasa ngantuk ?

“Tidurlah”

Hyori menoleh kearah pria yang sedang konsentrasi menyetir. Kyuhyun memaksa untuk mengantarnya pulang kerumah padahal gadis itu bersikeras tidak ingin diantar. Dia menyandarkan kepalanya pada kaca jendela, mengulang kembali kejadian yang terjadi hari ini.

“Aku sebodoh itu ya ?” gumamnya pelan. Kyuhyun mengernyit. “Iya, apa aku sebodoh itu sampai kau tidak mau mengajariku ?” ulangnya.

Kyuhyun menggeleng malas. “Bukan aku yang tidak mau mengajarimu, tapi kau yang tidak mau belajar denganku, kan ?”

“Aniyo.. Hanya saja..” kalimat Hyori terputus.

“Hanya saja ?”

“Hanya saja jantungku bisa benar-benar berhenti berdetak kalau aku memintamu mengajariku, kau tahu betapa susahnya aku mengontrol diriku agar tidak menjerit saat kau berada hanya beberapa centi dari hadapanku ? Aigoo- ya, aku bahkan sulit bernafas karena mencium aroma parfummu !!” ucap Hyori tanpa henti.

Kyuhyun mengerjap. “Kau bilang apa tadi ?”

Hyori mendelik tajam. “Dwasseo. Lupakan saja”

Kyuhyun berdehem menyembunyikan senyuman di wajahnya. Ia melirik Hyori yang memandang jalanan kota Seoul dari kaca jendela. “Dengar…”

Hyori masih tidak mau menolehkan kepalanya dan memandang Kyuhyun. Gadis itu malah memejamkan mata dan memilih untuk tidur. Kyuhyun mendengus. “Aku pintar dalam matematika dan kau kurang menguasainya..”

“Bilang saja aku bodoh dalam matematika, Cho Kyuhyun” potong Hyori.

“YA !” seru Kyuhyun. “Justru karena kau kurang menguasainya, aku bertugas untuk mengajarimu !”

“Ah molla” Hyori memutar tubuhnya membelakangi Kyuhyun.

“Anak ini…” desis Kyuhyun. “Intinya adalah kita saling melengkapi dan menutupi kekurangan satu sama lainnya, mengerti Nona Shin ?”

Hyori menahan tawanya, “Hmm.. Arraseo, Kyuhyun-nim”

———————————————————————————————-

.: Epilog :.

.: Kona Beans :.

Kyuhyun sedang mengajari Jiyoo di salah satu sudut Kona Beans, kebetulan pria itu sedang tidak ada jadwal musical hari ini. Hyukjae akan menyusul mereka setelah menyelesaikan urusannya di dorm sedang Hyori belum memberikan kabar.

“Permisi”

Kyuhyun dan Jiyoo menoleh. “Ya ?” seorang petugas membawakan sebuket bunga untuk Jiyoo. Bunga wisteria—Jiyoo tahu siapa pengirimnya.

“Jangan biarkan Hyori melihatnya, ara ? Aku tidak mau dia merengek untuk melakukan hal yang sama seperti itu, menjijikkan” komentar Kyuhyun.

Jiyoo mendengus kecil. “Oh ? Ada kartunya…” ia mengambil kartu berwarna ungu yang terletak di tengah bunga dan membaca isinya.

Drrt-drrt..

Ponsel Kyuhyun bergetar, “O’ pesan dari Hyori..” gumam Kyuhyun.

“9x-7i < 3 (3x-7u) ?” mereka bergumam bersamaan. Jiyoo mengernyit bingung. “Poo menuliskan soal ini di kartu” ucapnya memperlihatkan kartu di tangannya.

“Hyori mengirimkan pesan ini padaku baru saja”

Mereka saling berpandangan lalu langsung menuliskan soal itu di atas kertas. Dengan kecepatan super Jiyoo dan Kyuhyun mulai mengerjakan soal itu.

“Ige mwoyaaa….” Jiyoo tersipu melihat hasil akhir yang didapatkan sementara Kyuhyun hanya mendesis kecil sambil menahan senyum diwajahnya.

“Geurae, kurasa mereka berdua memang pintar” aku Jiyoo.

Sementara itu, tak jauh dari meja mereka. Hyori dan Hyukjae saling berhigh-five ria melihat Jiyoo dan Kyuhyun telah berhasil memecahkan soal yang mereka berikan. “Tidak sia-sia kita mengerjakan tugas statistic bersama kemarin, kita memang tidak berhasil menyelesaikan soalmu tapi kita menemukan soal lain”

Hyori mengangguk mengiyakan. “Geurae… Deretan angka yang sulit tapi terdapat sebuah ungakapan perasaan penuh makna dibaliknya”

9x-7i > 3 (3x-7u)

= 9x – 7i > 9x – 21u

= -7i > -21u

i ❤ u

====================================================================================

Selesai ^^

Thanks to uri Jiyoo.

inspirasi datang ditengah-tengah ngerjain soal statistik nih,

terima kasih atas bantuannya kemaren2 yak 😀

maap saya masih belom bisa publish proserpina .__. masih nyari hades (?) kkk

credit soal : kaskus~ ^^/

thanks ! ^^

46 respons untuk ‘My 13th : #What If [JiHyuk-KyuHyo] Math !

  1. Sepertinya saya dan hyori punya kesamaan sama sama gabisa math sama sama suka kyu wkwkwk
    Boleh tuh soal yg hyukhyo buat . Rumit tapi romantis wahahaha

  2. aigoo unnie statistik.. saya angkat tangan aja dech klo uda masalah mtk mah.. wkwk babbo ny. wkwk
    tp kenapa aq ngerasa di sini KyuHyo kurang yaa sweet moment ny. malah lebih sweet JiHyuk. wkwkw.. KyuHyoJiHyuk belajar bersama.. seru seru.. hehe 🙂

  3. saya mau dikasihh tumpukan soal statistika.. Soalnya kata saya itu yang paling gampang.. Hahahaha..

    Statistik itu gampang banget,, cuma tinggal masukin rumus dann berhasill.. Kekeke

    ih hyori sama hyukjae so sweet yaa.. Hahaha.. Kalau ikutan raja/ratu gombal kayaknya menang tuhh..

    Baca ini malah bikin tambah galauu ingin ketemu kyuu.. Huwaaa gak dapat izin untuk pergii..

    Porsefina *bener gak tuhh nulisnya.. Ditunggu loo.. Saya suka seri itu,, kekeke

    • yeee.. teteh kan emang udah bersahabat sama matematika dari jaman kapan :p
      aku emang gak suka metik dari dulu teh T^T
      hahaha.
      proserpina belum dilanjut, hilang mood nyahaha XD
      terima kasih teh..

  4. yaAllah kak unyuh..apalagi alasan Hyori pas gamau minta ajarin Kyuhyun. Jadi blushing jadinya u,u aku tau soal ini~ liat soal beginian tiba2 inget lagu 0330 ‘don’t deny our r²π’-_- kakak tau soal 128(akar)e980 *kalogasalah* ga? Itu kalo diapus bagian atas setengahnya jadi iloveyou~ lucu kan? U,u

    • tau tau tau tau..
      wah kenapa aku gak pake rumus itu juga ya ? XD
      yaaah~~~
      baru inget deh 😦
      bisa deh dimasukin buat ide yang lain hehe.
      terima kasih ^^

  5. So sweet!!!! Hahahhahahaha
    Kyu sama Hyo masih gengsian nih-_- udah jujur aja hahaha
    Hyo setia bgt ya orngnya. Ga cemburuan liat JiKyu._. Wkwk

  6. Heeeeii~ itu matematika hyuk emang tingkatnya tinggi banget yah? -__-
    Tapi jikyu so sweet banggets looohh~ xD
    tungguin what if jihyo dari yoo yaaaa.. :3
    mau ngerapel duyuuu~

    • oh jelas. ga tau aja hyuk sebenernya jauh lebih pinter daripada kyu nyahaha.
      anggap aja ini sebagai promosi Jikyu yakaaaan :p
      terima kasih cantiks.

    • hahaha.
      bukan bodoh bil, cuma kurang menguasai aja nyahaha.
      kali aja klo ngerjainnya bareng kyu kepala jadi ga pecah ya kan ? 😉
      terima kasih ya ^^

  7. wkwkwk sumpah ngakak! Lucu bgt dah kelakuan hyukhyo hahaha
    Romantisnya hyukhyo,
    Dan aku demen kt2 saling melengkapinya si kyu…. Haha

    Blm lg kelakuan si hyuk haha
    Lucu bgt dah…

  8. astaga~~ crita.y simple bnget cmn gk tau knpa.. ini mlah bkin aku senyum” sndri bca.y
    statistik?? omaigod.. no comment soal itu deh.. heheh 😀
    kemampuan makhluk evil stu itu emng gk d raguin deh.. jiyoo ternyata pintar math toh?? woah~~ daebakk 😀
    Hyo-Hyuk… klo ni orng dua jd couple, bkalan gmna ya?? o_O heheh 😀
    nice ff eonn ^^

    • hahaha. iya, jiyoo emang pinter math *iket dipohon cabe supaya ga terbang* XD
      kalau Hyohyuk jadi couple……………
      yang ada ntar choi Jiyoo ngamuk XD
      terima kasih ya saeng ^^

  9. haks haks haks
    ‘bakat alami Lee Hyukjae selain mengerti Choi Jiyoo”
    salah satu kalimat favorit tiap baca couple jihyuk…
    why are they so sweet?????

  10. LOVE this, excessively!!!!
    biasanya kan matematika itu kaku *pandangan aku*.. di sini dibuat jadi ‘sweet’ banget..
    authornya daebak!!!
    ceritanya simple tapi ngena banget.. hahahah
    aku suka sama soal terakhirnya.. hehehe 😀

    ditunggu kisah yang lainnya :’D

    • kyaa terima kasih XD
      saya jadi malu *ngumpet dibalik kyu*
      berterima kasihlah juga saya pada pencipta soal diatas XD
      kalo ga tau soal itu mah ga lengkap cerita ini #tsaah XD
      sekali lagi terima kasih dan salam kenal :’3

  11. wowowwowo itu soalnya cwiiiiitt cekaliiiiii >< senyum" sendiri ngebayangin hyori ama hyukjae yg cekikikan nemuin soal macam begituan :p

    • iya >.< itu soal boleh nemu deh. hehe.
      jangankan mereka, authornya aja yang nemu jadi malu sendiri (?)
      XD
      terima kasih yak ^^

  12. huwo huwo kalo aku ada di tim nya kyuyoo kayanya ahahaha
    *padahal ga nyentuh statistik kuliah secara ga kuliah*
    pas liat ada pesan soal itu udah prediksi bakal ada -kurang dari tiga- kekeke
    entah kenapa aku suka personalnya hyori, jiyoo nya juga.
    sama sekali ga ngerasa envy atau apa padahal fans hyukjae aku hahaha

    • hahaha.
      berarti aku harus berusaha keras membuat kamu envy sama jiyo ! /plak xD
      baguslah kalau ada yang suka sama personalnya mereka :3
      terima kasih eaaa xD

  13. aaaahhh…statistik? bikin keriting klo gak maksud sama rumusnya…
    hohohi
    klo yoo sm kyu itu ratu sm rajanya itung2an klo hyuk sm hyo raja sama ratu gombal..hohohooh

  14. Aaaa so sweet. Lee hyukjae~ kamu belajar ngegombal dari sahabat ikan amismu ya? Masa aku ngerasa unyuk cheessy parah XD
    Soal yg 9x-7i > 3 (3x-7u) aku tau dari tumblr masa._. Dan pernah pake ini buat ngegombal juga wakakak XD

  15. oh ya,.. td blm memperkenalkan diri,.. 😀
    anyyeong thor,.. ndhut imnida, 20y.o, salam kenal ya,. ^^
    kyyaaaa,.. sweet ^^
    tukeran pasangan,.. 😀

  16. Wahh~ Hyo kayak aku banget, ga suka matematika tapi cinta banget ama kyuhyun

    Suka de sama rumusnya, HyoHyuk berkomplotan
    Hahaha

  17. Dr mata turun ke hati haha..
    Dr matematik turun ke hati ❤
    oh.. Kereeeennnnnnn mantap!
    Suka bgt scene waktu kyuhyun tiba2 dateng ke dorm jiyoo. Rasanya tuh kyu bener2 mikirin jiyoo kekeke

  18. hoho, aku ngakak baca ff ini. *biasanya juga ngakak*
    ^^ aduh, emang kalo hyori dicouple-in sama unyuk pasti lucu banget. keke~~
    jiyoonya sabar ngadepin hyorin 🙂 tapi, entah kenapa sekarang kesannya mereka ganti pasangan yaa ?? :3

Tinggalkan komentar